Produsen Jas Laboratorium Terbaik No. 1 di Solo

Jas laboratorium adalah salah satu atribut penting yang wajib dipakai oleh seseorang pada saat melakukan eksperimen atau penelitian di dalam laboratorium. Umumnya jas laboratorium berwarna putih, hijau muda atau biru. Ciri-ciri jas laboratorium biasanya berkancing lebih dari satu dan dikenakan untuk melindungi pakaian seseorang oleh individu atau analis ketika sedang berada di dalam laboratorium. Fungsi jas laboratorium adalah melindungi penggunanya dari percikkan atau paparan bahan kimia ataupun zat kontaminan lainnya.

Bahan Terbaik untuk Membuat Jas Laboratorium

Bahan yang digunakan untuk pembuatan jas laboratorium ketika dikenakan harus nyaman, ringan dan melindungi dari berbagai hal yang tidak seharusnya tersentuh kulit penggunaannya secara langsung. Adapun bahan terbaik untuk pembuatan jas laboratorium adalah:

1. Katun

Bahan katun dipilih karena jenis kain ini mudah menyerap keringat, tidak mudah kusut dan tidak mudah luntur, adem serta tidak berbulu. Kain katun merupakan kain yang terbuat dari bahan alam berupa serat kapas. Terlebih lagi bagi seseorang yang mempunyai kesan eksklusif seperti emblem kampus atau penciptaan logo maka kain katun bisa dengan mudah di sablon. Namun sayangnya bahan katun ini mudah sobek jika tidak dirawat dengan baik karena bahannya cukup tipis.

2. Drill

Bahan jenis kain ini cukup lembut dengan pintalan kuat dan tekstur bergaris garis diagonal. Jenis kain ini kerap digunakan untuk pembuatan jas laboratorium dengan kualitas terbaik dan terlihat profesional. Kain yang mempunyai serat tabel tekstur diagonal ini merupakan jenis kain yang awet dan tahan lama dan cocok digunakan pada saat kondisi dingin atau panas.

Bahan kain drill sendiri memiliki tiga jenis kain drill yang paling sering digunakan yaitu American drill yaitu kain drill serat sedang, twin dream yaitu kain dengan sangat kecil dan jawaban beliau kain drill dengan sangat besar. Dari ketiga jenis bahan kain drill, Japan drill dan American drill lah yang mempunyai kualitas paling tinggi.

3. Castillo

Bahan jenis kain ini merupakan pencampuran bahan katun dan polyester, tetapi kain Castillo menggunakan bahan katun yang lebih dominan sehingga sangat cocok untuk digunakan membuat jas laboratorium karena nyaman ketika dikenakan.

4. Kanvas

Karakteristik kain kanvas adalah berat dan cukup tebal sehingga kain ini kerap dipakai sebagai seragam kerja lapangan. Namun karena termasuk dalam famili katun atau katun linen, maka bahan kain kanvas ini ini juga bisa digunakan sebagai jas laboratorium.

5. Tropical

Bahan kain tropical memiliki karakteristik serat kain yang lembut dan tersedia dengan variasi warna yang sangat beragam hingga 150 jenis warna yang berbeda. Pastinya hal ini memberi keleluasaan kepada konsumen jika ingin menggunakan kain untuk digunakan berbagai jenis pakaian salah satunya jas laboratorium.

Jas laboratorium tersedia dalam dua varian yaitu jas laboratorium dengan ukuran lengan panjang dan lengan pendek dimana tersedia ukuran standar S, M, L, dan Xl lengan panjang dan lengan baju yang bervariasi. Adapun ukuran standar jas laboratorium mulai dari lingkar dada, lebar bahu, dan panjang baju adalah S = 107 x 42 x 85 cm, M = 110 x 44 x 54 x 86 cm, L = 113 x 46 x 55 x 87 cm, XL = 116 x 48 x 88 cm.

Pesan Jas Laboratorium di Konveksi Solo Clothing

pemesanan jas laboratorium dapat anda lakukan melalui kontak whatsapp berikut ini:

Contoh Jas Laboratorium